Berikut ini Term of Reference (TOR) KKN TEMATIK FT-UNAND
Jadi setelah saya baca dan saya pahami, beberapa rencana sepertinya bisa direalisasikan karena kondisi dekat tempat saya tinggal sudah ada yang positif covid-19 yaitu di ampek angkek dan baso. Menurut saya kendala yang akan saya hadapi yaitu pembuatan bilik karena kondisi sudah kurang memungkinkan untuk saya membuatnya.
Jadi saya punya usulan untuk membantu pencegahan covid-19 ini yaitu dengan
1. Membuat pamflet edukasi tentang covid-19, dengan pamflet ini saya ingin menggiatkan sosialisasi tentang covid-19 karena masih banyak beberapa titik keramaian yang berisiko menjadi tempat penularan virus tersebut.
2. Membuat video animasi covid-19 ini dan meminta izin kepada pihak kesehatan untuk menayangkan video tersebut seperti klinik kesehatan dan puskesmas.
3. Jika ada pembagian sembako atau bantuan lainnya dari nagari tempat saya tinggal saya ingin membantu memberikan sebagai bentuk pengabdian masyarakat.
Sungai Pua merupakan salah satu nagari yang sekaligus menjadi nama sebuah kecamatan yaitu kecamatan Sungai Puar, di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Nagari ini terletak di bagian barat Gunung Marapi, atau sekitar 10 kilometer dari Kota Bukittinggi ke arah Gunung Marapi. Sebelah utara berbatasan dengan Nagari Kubang Putiah, Sebelah selatan dengan Sariak, dan sebelah Barat dengan Banuhampu. Sungai Pua ini terkenal sebagai daerah penghasil peralatan dari logam, terutama dari besi dan kuningan. Bahkan, dalam sejarah perjuangan melawan Belanda, daerah ini adalah pemasok peluru. Selain sebagai pengrajin logam, mata pencarian utama masyarakat Sungai Pua adalah pertanian (palawija) dan konfeksi. Sebagai daerah yang sering mendapatkan muntahan abu dari Gunung Marapi, daerah ini sangat subur.
Nagari Sungai Pua berada di Kecamatan
Sungai Pua, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat. Luas Nagari: 14,43
kilometer persegi atau 38,15 persen dari luas wilayah Kecamatan Sungai Pua.
Berjarak 5 kilometer dari ibu kota kecamatan, 95 kilometer dari ibu kota
kabupaten dan 113 kilometer dari ibu kota provinsi. agari Sungai Pua
berpenduduk 12.288 jiwa (2017) terdiri dari 5.969 laki-laki dan 6.319
perempuan. Nagari Sungai Pua terdiri dari 5 jorong, yakni: Kapalo Koto , V
Kampuang ,Tangah Koto, V Suku , Galuang. Fasilitas Pendidikan: SD 9 unit
(negeri), SMP 2 unit (negeri) , SMA 1
unit (negeri) , SMK 1 unit (negeri), MTs
2 unit (swasta) , MA 1 unit (swasta).
Kecamatan Sungai Pua
1. Video Edukasi
2. Informasi Tentang Covid-19
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, seperti lansia (golongan usia lanjut), orang dewasa, anak-anak, dan bayi, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui.
Infeksi virus Corona disebut COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan. Hal tersebut membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona. Di Indonesia sendiri, diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini. Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia). Selain virus SARS-CoV-2 atau virus Corona, virus yang juga termasuk dalam kelompok ini adalah virus penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan virus penyebab Middle-East Respiratory Syndrome (MERS). Meski disebabkan oleh virus dari kelompok yang sama, yaitu coronavirus, COVID-19 memiliki beberapa perbedaan dengan SARS dan MERS, antara lain dalam hal kecepatan penyebaran dan keparahan gejala.
Tingkat Kematian Akibat Virus Corona (COVID-19) Virus Corona yang menyebabkan COVID-19 bisa menyerang siapa saja. Menurut data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Republik Indonesia, jumlah kasus terkonfirmasi positif hingga 10 Agustus 2020 adalah 125.396 orang dengan jumlah kematian 5.723 orang. Tingkat kematian (case fatality rate) akibat COVID-19 adalah sekitar 4,6%. Jika dilihat dari persentase angka kematian yang di bagi menurut golongan usia, maka lansia memiliki persentase tingkat kematian yang lebih tinggi dibandingkan golongan usia lainnya. Sedangkan berdasarkan jenis kelamin, 59,2% penderita yang meninggal akibat COVID-19 adalah laki-laki dan 40,8% sisanya adalah perempuan. Gejala Virus Corona (COVID-19) Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyerupai gejala flu, yaitu demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala dapat hilang dan sembuh atau malah memberat. Penderita dengan gejala yang berat bisa mengalami demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus Corona.
Secara umum, ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus Corona, yaitu:
a. Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)
b. Batuk kering Sesak napas
c. Ada beberapa gejala lain yang juga bisa muncul pada infeksi virus Corona meskipun lebih jarang, yaitu: Diare Sakit kepala Konjungtivitis Hilangnya kemampuan mengecap rasa atau mencium bau Ruam di kulit Gejala-gejala COVID-19 ini umumnya muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah penderita terpapar virus Corona.
Pada tanggal 16 Mei 2020 telah terlaksana pembuatan link untuk survei kepada masyarakat tentang dampak dan tingkat kesadaran masyarakat akibat pandemi covid-19, berikut link survei tersebut: https://forms.gle/8kcNfyYkfYAxzSAF6
Kekurangan pada hasil survey ini yaitu kurang efektif nya survey yang kami berikan ke masyarakat untuk link survey tersebut tidak ada tanggapan dari masyarakat.
G. Kegiatan pada Supresi dan Mitigasi [kembali]
1. Pembuatan Link Untuk Survei
Pada tanggal 16 Mei 2020 telah terlaksana pembuatan link untuk survei kepada masyarakat tentang dampak dan tingkat kesadaran masyarakat akibat pandemi covid-19, berikut link survei tersebut: https://forms.gle/8kcNfyYkfYAxzSAF6
2. Pembuatan Sosial Media
Pada tanggal 15 Mei 2020 telah terlaksana pembuatan sosial media berupa instagram sebagai sarana informasi kegiatan KKN dan edukasi tentang pandemi covid-19, berikut penampakan sosial media tersebut:stagram sebagai sarana informasi kegiatan KKN dan edukasi tentang pandemi covid-19, berikut penampakan sosial media tersebut:
3. Bersosalisasi dengan Wali Nagari Sungai Pua
Pada tanggal 18 Mei saya mengunjungi kantor wali nagari Sungai Pua untuk melakukan sosialisasi kegiatan KKN di daerah tempat saya tinggal dengan memberikan surat keterangan dari DPL kami.
Berikut dokumentasi kegiatan kami tersebut
Dari kegiatan yang telah saya lakukan terdapat kekurangan yaitu ber foto bersama perangkat wali nagari sungai pua
Dari survei yang telah saya lakukan di nagari Sungai Pua , mayoritas penduduknya itu bekerja sebagai konveksi lalu selanjutnya sebagai petani. Setelah kami berdiskusi saya diizinkan untuk melakukan KKN di nagari Sungai Pua.Untuk kegiatan tersebut dilakukan yang utamanya di pasar tradisional Sungai Pua yaitu melakukan penyemprotan disinfektan yang dilakukan setiap hari Rabu dan Sabtu sore karena di pasar tradiosional Sungai Pua ini hari balainya setiap hari Kamis dan Minggu. Selain penyemprotan di pasar ini juga ada penyemprotan untuk di jorong masing- masing. Berikut ini beberapa informasi tentang penduduk yang ada di nagari Sungai Pua :
4. Kegiatan Survey Mushalla atau Tempat Ibadah Untuk Disemprot Disinfektan
a. Pada tanggal 2 Juni saya melakukan survey untuk meminta izin untuk melakukan penyemprotan cairan disinfektan dirumah ibadah
1.Mushalla Jabal Nur , Patalangan, Kapalo Koto, Sungai Pua
2. Mushalla Darul Mu'minin , Lurah , Kapalo Koto, Sungai Pua
b. Pada tanggal 3 Juni dilakukan survey untuk meminta izin untuk melakukan penyemprotan cairan disinfektan dirumah ibadah
1. Mushalla Baitur Rahman
2. Mushalla Taqwa Surau Darek , Kapalo Koto, Sungai Pua
5. Kegiatan Pembuatan Disinfektan
a. Alat yang digunakan = Pompa
b. Bahan yang digunakan
1. Bayclin pemutih
2. Cairan Dettol Antiseptik
6. Sterilisasi Rumah Ibadah
Penyebaran virus corona atau COVID-19 yang belum kunjung reda membuat masyarakat semakin waspada. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menyemprotkan disinfektan. Disinfektan merupakan proses dekonteminasi yang menghilangkan atau membunuh segala hal terkait mikroorganisme (baik virus dan bakteri) pada objek permukaan benda mati. Ini yang membedakan disinfeksi dengan antiseptik. Kalau antiseptik, membunuh atau menghambat mikroorganisme pada jaringan hidup.
Pada tangal 4 Juni 2020 telah terlaksana sterilisasi rumah ibadah yang berlokasi di Patalangan , Jorong Kapalo Koto , Kecamatan Sungai Pua.Berikut beberapa hasil kegiatan yang saya lakukan :
7. Pembuatan dan Pemasangan Spanduk Himbauan
Pada tanggal 2 Juni 2020 telah terlaksana pembuatan dan pemasangan spanduk himbauan untuk mencegah penyebarluasan covid-19 berikut bentuk spanduk dan dokumentasi kegiatan tersebut:
(download file spanduk di sini)
8. Video Kegiatan
a. Video Kegiatan Pribadi
Sterilisasi Rumah Ibadah tanggal 4 Juni 2020
Lokasi : Patalangan, Jorong Kapalo Koto, Sungai Pua
b. Video Kumpulan Kegiatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar